BlackBerry Lesu, Laba Erajaya Anjlok 39%

PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatat penurunan laba bersih 38,9% menjadi Rp 129,8 miliar di semester I-2013 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 212,4 miliar. Laba anjlok gara-gara penjualan BlackBerry yang mulai lesu sejak awal tahun ini.Penjualan BlackBerry yang selama ini menyumbang porsi terbesar ke pendapatan perseroan harus berkurang. Akibatnya, total omzet alias pendapatan Erajaya ikut tergerus.Perseroan mencatat penurunan penjualan bersih sebesar 6,7% menjadi Rp 5,976 triliun di semester I-2013 dibandingkan penjualan bersih di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,406 triliun.Laba usaha perseroan juga turun 30% menjadi sebesar Rp 214,6 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 306,7 miliar. Direktur Marketing and Communications Erajaya Djatmiko Wardoyo mengatakan, penurunan penjualan tersebut disebabkan adanya aturan baru impor ponsel yang menyebabkan proses impor menjadi lebih lama. Akibatnya, pasokan untuk penjualan terganggu.”Dua minggu barang nggak bisa masuk, otomatis hasilnya stok dan sales terhambat,” kata Djatmiko saat paparan kinerjanya, di Capital Residence SCBD, Jakarta, Rabu (31/7/2013).Selain itu, kata dia, penurunan penjualan juga disebabkan oleh adanya musibah banjir yang melanda Jakarta di bulan Januari sehingga menyebabkan hilangnya penjualan selama 10-14 hari. Mulai pudarnya pamor brand BlackBerry di pasar Indonesia sejak awal tahun juga menyebabkan penjualan turun.”Karena banjir ini jalur distribusi kita terhambat,” ujarnya.Dia menyebutkan, penurunan penjualan juga diikuti turunnya volume penjualan untuk telepon seluler menjadi 4,9 juta di semester I-2013 dari 5,2 juta di periode yang sama tahun sebelumnya. Telepon seluler dan tablet tercatat menyumbang kontribusi paling besar 88,1% dari penjualan bersih perseroan menjadi Rp 5,267 triliun di semester I-2013 dari Rp 5,996 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.Sementara itu, harga jual rata-rata untuk seluruh merek telepon seluler juga turun menjadi 1.070.578 di semester I-2013 dari 1.144.218 di periode sama tahun sebelumnya.

CEO BlackBerry Thorsten Heins akhirnya memastikan bahwa BlackBerry Messenger (BBM) bakal diboyong ke Android dan iOS. Di satu sisi keputusan ini diapresiasi, tapi tak sedikit pula yang menyayangkannya. Sebab dianggap BlackBerry sama saja bunuh diri.

Akhirnya Microsoft Luncurkan Aplikasi Office untuk Android

Siapa tak kenal aplikasi kantoran seperti Excel, Word dan PowerPoint. Aplikasi milik raksasa software asal Amerika ini sudah tersedia di Android. Tapi jangan senang dulu karena aplikasi ini hanya tersedia bagi pelanggan Office 365.

Microsoft tampaknya ingin memperluas penyebaran aplikasi Office pada perangkat mobile. Pada pengumumannya hari ini perusahaan teknologi milik Bill Gates itu menyatakan ketersediaan aplikasi Office Mobile untuk Android.

Penggemar Office tampaknya akan menyambut baik ketersediaan aplikasi ini di Google Play Store, hanya saja akan muncul sedikit kekecewaan karena meskipun tersedia secara gratis, tapi hanya bisa digunakan bagi pelanggan Microsoft Office 365 Home Premium dan Proplus.

“Penerbitan aplikasi ini menunjukkan bahwa kami berkomitmen untuk menyuguhkan nilai tambah bagi pelanggan Office 365,” kata manajer produk Microsoft Guy Gilbert seperti dikutip PULSA dari CNET.

Office Mobile untuk Android menyertakan akses ke Word, Excell dan PowerPoint. Tapi program ini tidak bisa digunakan untuk membuat dokumen baru, jadi hanya untuk mengedit dokumen yang sudah ada. Aplikasi ini dimaksudkan untuk memudahkan pengguna Office mengoreksi dengan cepat dan membagi  dokumen miliknya.

Aplikasi ini mencakup beberapa fitur yang memungkinkan pelanggan Office 365 mengambil file di PC lewat ponsel. File-file, seperti semua dokumen Office 365, akan sinkron dengan layanan penyimpanan web SkyDrive Microsoft.

Aplikasi Office ini segera hadir di Google Play Store di Amerika dan untuk Negara lain akan tersedia pada beberapa minggu mendatang. Ingat, aplikasi ini hanya berjalan di Android 4.0 atau yang lebih tinggi.

Pertama Kalinya, Jumlah Download Google Play Kalahkan App Store

Menurut data terbaru dari App Annie mengenai laporan jumlah download dan pendapatan, jumlah aplikasi yang di download Google Play untuk pertama kalinya mengalahkan App Store selama kuartal kedua 2013. Sayangnya, Google Play tetap kalah dalam jumlah pendapatan dibanding App Store.

Jumlah aplikasi yang didownload lewat Google Play meningkat 10 persen selama tiga bulan terakhir, sedangkan jumlah pendapatan App Store berhasil naik 2,3 kali lipat.

App Annie mengatakan pertumbuhan Google Play didorong oleh peningkatan di Negara berkembang termasuk di daialmnya Brazil, India dan Rusia. Sementara pendapatan App Store tetap memimpin, tapi Google berhasil mendekat dibandingkan dengan kartal pertama tahun ini.

Google Play menunjukkan peningkatan dua kali lipat di Brazil, India dan Rusia sebagai pasar yang tumbuh dalam 5 besar Negara asal pendownload di kuartal kedua 2013. Amerika,  Jepang dan Inggris tetap memimpin sebagai Negara yang menyumbang pendapatan terbesar App Store sementara Australia naik ke posisi empat setelah penguatan di kuartal kedua. Secara total, pendapatan App Store didominasi oleh Amerika dan Jepang dengan jumlah hampir setengah total pendapatan App Store.

Laporan App Annie juga memuat mengenai indeks Game mobile di iOS dan Android diaman jumlahnya mencapai 40 psersen di kedua platform. Selama kuartal kedua, Despicable Me milik Gameloft berada di posisi puncak yang paling banyak didownload di iOS, untuk Google Play dipegang oleh Tiny Piece.

Untuk aplikasi non-game, Vine naik dari posisi ketiga menjadi aplikasi yang paing banyak didownload di iOS diikuti oleh YouTube, Snapchat dan Instagram. Tencent dan Baidu juga termasuk lima besar aplikasi non-game di iOS dan Google Play.

  • Blog Statistik

    • 25.512 hits
  • Free counters!
  • Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

    Bergabung dengan 3 pelanggan lain